Mujahadah kalian selapanan niki njih kersane wali santri njih saged nderek ngaos. Amargi sampun jelas kewajiban tholabul ilmi niku saking lahir dumugi sedo. Kersane mboten namung santrine mawon ingkang ngaos ananging wali santri njih saged nderek ngaos tabarukan kalian ilmu
Dari pernyataan tersebut memiliki makna "Mujahadah dan selapanan ini yaa agar wali santri bisa ikut mengaji. Karena sudah jelas bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi seseorang mulai dari lahir sampai meninggal. Agar yang mengaji tidak hanya santrinya saja tetapi wali santri juga bisa ikut mengaji dan tabarukan dengan ilmu". Dari pernyataan tersebut jelas bahwa Kyai Mashun menyelenggarakan mujahadah dan selapanan sebagai wadah bagi wali santri untuk terus belajar dan menambah ilmu pengetahuan. Kegiatan juga dipimpin langsung oleh beliau.
Mujahadah yang dilaksanakan kali ini hampir sama dengan yang sebelumnya, namun yang cukup istimewa kegiatan ini dilaksanakan dibulan Sya'ban. Selain itu kegiatan ini juga menjadi yang terakhir sebelum bulan ramadhan. Kegiatan ini juga dilaksanakan 2 gelombang, gelombang pertama pagi dimulai pukul 10.00 s.d 12.000 dan gelombang 2 dimulai pukul 14.00 s.d 16.00. Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh moderator, dilanjutkan pembacaan tahlil dan surat yasin fadhilah, kemudian ngaji kitab dan maulidhoh khasana yang disampaikan oleh Kyai Mahsun, dilanjutkan dengan penyampaian pengumuman dan diskusi pengurus dan wali santri.
Dalam pengajian yang dilaksanakan, Kyai Mahsun menyampaikan tentang keutamaa Bulan Sya'ban. Banyak orang yang melupakan keistimewaan Bulan Sya'ban dan terlalu fokus menyambut Bulan Ramadhan. Bagaimanapun Bulan Sya'ban juga menjadi bulan kesukaan dari Nabi Muhammad saw.
Salah setunggalipun hadits Nabi Muhammad saw njelasaken menawi Bulan Sya'ban niku bulan Nabi Muhammad artinipun Bulan Sya'ban puniko bulan favorit Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad paling katah nklaksanaaken pengibadahan wonten bulan Sya'ban puniko.
Kyai Mahsun juga menjelaskan tentang banyak keutamaan Bulan Sya'ban. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra tentang Nabi Muhammad yang sholat malam dibulan Sya'ban yang melaksanakan sujud sangat lama. Bahkan Aisyah mengira bahwa Nabi telah wafat karena lamanya dalam bersujud.
Setelah selesai melaksanakan mujahadah dan pengajian wali santri diperkenankan melaksanakan sambangan atau bertemu dengan santri. Hal ini dikarenakan wali santri hanya boleh menjenguk putra atau putrinya diwaktu sambangan. Kegiatan berjalan dengan lancar wali santri sangat antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Banyak wali santri juga melakukan konsultasi perkembangan pendidikan anaknya baik dengan pengasuh ataupun pengurus pondok pesantren.